Monday, May 23, 2005

hanya salah jalan

Dunia ini berbeda pada setiap orang.
Dunia ini berbeda pada setiap orang.
Dunia ini berbeda pada setiap orang.

Beda manusia beda perspektif, jangan mencoba menghakimi. Itu yang selalu ku kecam-kan dalam hati, namun hari ini semuanya terasa begitu berbeda.

Temanku dari sms-an tadi pagi mengirimkan sms yang membuat bulu kudukku berdiri, yang membuatku menjadi begitu lemah, yang membuatku menjadi begitu rapuh. Ada mereka yang begitu lebih tergoda dari diriku.

Awalnya dia bertanya "mungkin ga seh hamil kalo ga melakukan hubungan intim ?"

Awalnya saya menanggapinya dengan santai dan sedikit ketakutan yang tak beralasan. "Mungkin" jawabku.

Lalu dia tersentak kaget dan menceritakan bagaimana semua terjadi begitu cepat. Dia belum melakukan hubungan sex, namun hanya sex-oral.

Diri ini benar-benar terkejut. dari mual, rasa bersalah semua bercampur. Namun pikiran jangan menghakimi terus terbayang. Tiap manusia berbeda dalam memandang, jangan disama-ratakan. Tetapi... ini ?

Aku benar-benar dalam kekalutan. Pertama dalam kekalutanku, aku mencoba menghubungi eka, namun tidak diangkat... hanya terdengar nada sambung pribadi... lalu aku berpikir, mungkin eka sedang mempersiapkan diri untuk ujian. Kemudian arah bantuan kucoba alihkan ke lia, dan telepon pun terangkat.

"Lia, tau ga akhwat yang bisa conseling ?" tanyaku terburu-buru.

"Hmm... mungkin kak ****** " jawab lia

"Ada no hp dia ga lia ? tolong. Ada kawan yang membutuhkan" sambungku

"081269xxxxxx" lia memberikan nomer akhwat tersebut.

Kini bertambah lagi masalah, aku bingung. Apa temenku itu hanya bercanda atau tengah dalam keseriusannya. Aku tak tahu. Lalu bagaimana menghubungi akhwat ini ? Apa yang harus kukatakan ?

Aku benar-benar dalam kebingungan mutlak.

Seharian aku terus memikirkan sms temanku itu, seharian aku berada dalam rasa mual yang tak terhingga, seharian aku menggigil ketakutan, seharian aku mengenang dosaku.

Aku yang belom pernah pacaran, aku yang belum pernah menyentuh gadis, aku yang selalu tertunduk saat berhadapan dengan wanita baru kali ini mendapatkan kasus yang begitu besar, paling tidak buatku.

Aku bingung Tuhan, aku bingung. Aku dalam kebingungan yang nyata.

Kemana diri ini bagimu Tuhan. Dari mana timbul rasa jijik ini ?

Tuhan... bebaskan lisanku dari kekeluan.

Yah, nanti malam aku akan menghubunginya. Menghubungi temenku yang telah salah dalam melangkah. Aku bukan mereka yang suci Tuhan, namun aku harus mengingatkan.

Ijinkan aku berbicara Tuhan, mewakilimu walau hina diriku.

Berikan aku setetes saja rasa wibawa, aku ingin menunjukinya sesuatu yang berbeda. Menunjukinya sesuatu yang telah lama hilang. Dia yang dicari tapi tak pernah hilang. Menunjukkan nurani yang indah dan menenggelamkan dalam cinta-Mu.

Tuhan... aku begitu benci, bukan pada dirinya, tetapi pada diriku sendiri. Andai aku mampu Tuhan, kan kuberikan segalanya. SEGALANYA.

Bantu aku Tuhan, Allah Semesta Alam.