Saturday, October 21, 2006

Sebuah Percakapan

Berburu di dunia google, saya mendapatkan sebuah petikan blog yang indah. Saya mengambilnya dari situs: http://voyager.wordpress.com/2006/05/16/sebuah-percakapan/

Semoga bermanfaat

Beberapa hari yang lalu aku terlibat pada sebuah pembicaraan yang cukup serius dengan seorang laki-laki. Iya laki-laki. Anda laki-laki ? Belum tentu, aku bahkan bisa menganggap Anda bukan seorang laki-laki, walaupun fisik Anda adalah laki. Atau bahkan bila anda menunjukan kelaki-lakian anda untuk menunjukan bahwa anda laki-laki

Tapi disini, aku tidak bermaksud untuk “menempeleng” atau pun “menginjak-injak” Anda. Ah namanya juga guyonan

Percakapan seperti apakah itu?

Percakapan antara aku dan si laki-laki bermula dari sebuah guyonan, yang pada akhirnya menjurus pada percakapan yang cukup serius. Mengenai hubungan antara seorang wanita dan laki-laki

Aku bertanya dan dia pun menjawab

“Dulu waktu pacaran sama istri gimana Mas?”
Aku nggak pacaran kok ma istriku
“Oh pake ta’arub gitu ya?”
Nggak juga
“Trus pake apa dong”
ya kenal aja, merasa sreg, ya udah langsung tak ajak nikah aja
“Woh, dia mau ya”
mau dong siapa dulu aku
“Cailah…narsis lu, eh mo nanya dong”
boleh…asal jangan susah-susah yak
“Ini pertanyaan-pertanyaan untuk cowok kok sante ajah”
iya..
“Menurutmu cowok macho itu yang kayak gimana”
gue macho dong
“Ah sumpe lu”
Iya dong. mau tau menurutku cowok macho itu kayak gimana ?
“Iya…boleh-boleh”
Menurutku cowok macho adalah cowok yang mau memperjuangkan cintanya, berani dengan segala resiko, tegas, ga banyak ngomong. Sama cewek ga gampang jatuh cinta. Pinter. Brilian. Mencintai ibu dan saudara perempuanya, membaca Al Qu’an dan mengamalkanya. Pekerja keras. Tidak malu dengan segala cinta-citanya. De el el deh pokoknya yang baik-baik
“Emang kamu ada semua disitu, kayake enggak deh…”
ya iya lah, nggak mungkin ada semua, aku bukan cowok sempurna…aku masih punya beberapa kekurangan. Setiap manusia kan pasti ga begitu sempurna. Ngga bisa dibandingin sama Rasulullah. Dan aku masih manusia biasa, bukan manusia atapun lelaku suci
“Satu lagi kriteria cowok macho”
apa tuh
“Mengakui kekuranganya tanpa malu-malu”
hehhe
“Anggep aja kamu masih pacaran ya”
khan aku ga pacaran
“Namanya juga anggapan lah hai”
oh boleh
“Minta ML ma yayang berani nggak”
set dah…ML, zina tuh…bego banget deh kalau aku minta ML ma seorang wanita yang aku sayang dan nantinya bakal aku jadiin istri. Pasangan yang sudah berzina tidak akan pernah diperbolehkan untuk menikah. entar aku ga jadi nikah dong sama cewek aku :( di kawin ma orang lain entar…mupen aku
“hahahaha, jadi alesannya itu toh”
ya ga gitu doang lah non, dosa, aku ga mau di rajam
“Hihih iya bener juga. Kalau ternyata cewek kamu dah ga perawan lagi gimana ?”
maksudnya dia pernah ML ma orang lain gitu
“Hu uh”
Asal dia jujur, asal dia bertobat dan nggak akan ngulang itu lagi aku bisa terima
“Ah sumpe lu”
bener…asal dia jujur pas pertama kali kenal aku. toh aku nikahin dia bukan karena ke-gadisannya. tapi karena aku cinta ma dia
“Emang menurutmu kegadisan tuh paan, banyak cowok yang ngira kalau kegadisan atau keperawanan itu di lihat dari selaput dara. Kalau sobek, lantas dibilang ga perawan lagi. padahal lom tentu itu karena dia melakukan hubungan suami istri dengan seseorang. biasa aja karena olah raga, jatoh, celana jeans dll”
iya aku sependapat sama kamu. sebenernya keperawanan itu di lihat dari hatinya. percuma kalau dia ngaku masih perawan, tapi kelakukanya bukan lagi perawan.
“maksudnya ?”
Jadi gini non. Okelah, seorang cewek ngaku perawan, tapi dia pernah melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dan tidak membuat selaput daranya robek, tapi dia tetep udah di jamah. Itu sudah bukan perawan lagi.
“Kalau yang masalah kejujuran itu”
Itu penting banget. Sekali orang dah boong, seterusnya dia bakalan boong terus
“Jadi kamu nanya dong sama istrimu dulu”
iya dong…
“hehehe keren dong”
harus gitu, saya kan tidak mau membeli kucing dalam karung
“Mas, cinta itu apa sih?”
cinta itu perasaan yang kuat pada hal yang ia sayangi sesuai dengan porsinya. Jadi harus ada pembeda antara cinta duniawi dan akhirat. Harus jelas
“Kalau sampe mati bunuh diri gara-gara cintanya ga kebales”
itu namanya bego, cnta di tolak cari yang lain dong
“hahahaha…kan ga semua orang gitu lah”
loh mikir dong pake logika, di tolek bukan segala sesuatu berakhir, tapi mungkin karena da bukan yang terbaik
“kadang kan cewek suka pake hati mas…”
iya….ngerti, kadang juga terlalu terbawa emosi, coba bisa di atur perasaannya. pasti nggak akan terlalu drop pas putus cinta
“Mmmm…”
napa?
“Wise banget siyyy”
ah biasa, lama-lama juga semakin dewasa seiring bertambah umur
“Hihi, kenapa ya dulu aku ga suka sama kamu aja hahahhah ga deng becanda ini”
hahahha…iya kamu telat sih
“Plaaakzz…”
oh ya satu lagi, cowok macho itu ga pernah mempermaikan perasaan seorang wanita, dia tegas dalam memberikan keputusan.

Percakapan yang membuka mataku, kalau selama ini kebanyakan dari teman laki-lakiku belum sepenuhnya menjadi laki-laki. Atau mereka masih banci, atau belum menemukan dimana letak jiwa laki-lakinya.

Sudahkan Anda merasa menjad seorang laki-laki. Bagiku si laki-laki yang ku ajak ngobrol adalah seorang laki-laki, dan aku salut atas segala pandangan-pandanganya. Aku suka laki-laki macam ini Sayang dah punya istri :D.

No comments: