Saturday, October 21, 2006

Sebuah Percakapan

Berburu di dunia google, saya mendapatkan sebuah petikan blog yang indah. Saya mengambilnya dari situs: http://voyager.wordpress.com/2006/05/16/sebuah-percakapan/

Semoga bermanfaat

Beberapa hari yang lalu aku terlibat pada sebuah pembicaraan yang cukup serius dengan seorang laki-laki. Iya laki-laki. Anda laki-laki ? Belum tentu, aku bahkan bisa menganggap Anda bukan seorang laki-laki, walaupun fisik Anda adalah laki. Atau bahkan bila anda menunjukan kelaki-lakian anda untuk menunjukan bahwa anda laki-laki

Tapi disini, aku tidak bermaksud untuk “menempeleng” atau pun “menginjak-injak” Anda. Ah namanya juga guyonan

Percakapan seperti apakah itu?

Percakapan antara aku dan si laki-laki bermula dari sebuah guyonan, yang pada akhirnya menjurus pada percakapan yang cukup serius. Mengenai hubungan antara seorang wanita dan laki-laki

Aku bertanya dan dia pun menjawab

“Dulu waktu pacaran sama istri gimana Mas?”
Aku nggak pacaran kok ma istriku
“Oh pake ta’arub gitu ya?”
Nggak juga
“Trus pake apa dong”
ya kenal aja, merasa sreg, ya udah langsung tak ajak nikah aja
“Woh, dia mau ya”
mau dong siapa dulu aku
“Cailah…narsis lu, eh mo nanya dong”
boleh…asal jangan susah-susah yak
“Ini pertanyaan-pertanyaan untuk cowok kok sante ajah”
iya..
“Menurutmu cowok macho itu yang kayak gimana”
gue macho dong
“Ah sumpe lu”
Iya dong. mau tau menurutku cowok macho itu kayak gimana ?
“Iya…boleh-boleh”
Menurutku cowok macho adalah cowok yang mau memperjuangkan cintanya, berani dengan segala resiko, tegas, ga banyak ngomong. Sama cewek ga gampang jatuh cinta. Pinter. Brilian. Mencintai ibu dan saudara perempuanya, membaca Al Qu’an dan mengamalkanya. Pekerja keras. Tidak malu dengan segala cinta-citanya. De el el deh pokoknya yang baik-baik
“Emang kamu ada semua disitu, kayake enggak deh…”
ya iya lah, nggak mungkin ada semua, aku bukan cowok sempurna…aku masih punya beberapa kekurangan. Setiap manusia kan pasti ga begitu sempurna. Ngga bisa dibandingin sama Rasulullah. Dan aku masih manusia biasa, bukan manusia atapun lelaku suci
“Satu lagi kriteria cowok macho”
apa tuh
“Mengakui kekuranganya tanpa malu-malu”
hehhe
“Anggep aja kamu masih pacaran ya”
khan aku ga pacaran
“Namanya juga anggapan lah hai”
oh boleh
“Minta ML ma yayang berani nggak”
set dah…ML, zina tuh…bego banget deh kalau aku minta ML ma seorang wanita yang aku sayang dan nantinya bakal aku jadiin istri. Pasangan yang sudah berzina tidak akan pernah diperbolehkan untuk menikah. entar aku ga jadi nikah dong sama cewek aku :( di kawin ma orang lain entar…mupen aku
“hahahaha, jadi alesannya itu toh”
ya ga gitu doang lah non, dosa, aku ga mau di rajam
“Hihih iya bener juga. Kalau ternyata cewek kamu dah ga perawan lagi gimana ?”
maksudnya dia pernah ML ma orang lain gitu
“Hu uh”
Asal dia jujur, asal dia bertobat dan nggak akan ngulang itu lagi aku bisa terima
“Ah sumpe lu”
bener…asal dia jujur pas pertama kali kenal aku. toh aku nikahin dia bukan karena ke-gadisannya. tapi karena aku cinta ma dia
“Emang menurutmu kegadisan tuh paan, banyak cowok yang ngira kalau kegadisan atau keperawanan itu di lihat dari selaput dara. Kalau sobek, lantas dibilang ga perawan lagi. padahal lom tentu itu karena dia melakukan hubungan suami istri dengan seseorang. biasa aja karena olah raga, jatoh, celana jeans dll”
iya aku sependapat sama kamu. sebenernya keperawanan itu di lihat dari hatinya. percuma kalau dia ngaku masih perawan, tapi kelakukanya bukan lagi perawan.
“maksudnya ?”
Jadi gini non. Okelah, seorang cewek ngaku perawan, tapi dia pernah melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dan tidak membuat selaput daranya robek, tapi dia tetep udah di jamah. Itu sudah bukan perawan lagi.
“Kalau yang masalah kejujuran itu”
Itu penting banget. Sekali orang dah boong, seterusnya dia bakalan boong terus
“Jadi kamu nanya dong sama istrimu dulu”
iya dong…
“hehehe keren dong”
harus gitu, saya kan tidak mau membeli kucing dalam karung
“Mas, cinta itu apa sih?”
cinta itu perasaan yang kuat pada hal yang ia sayangi sesuai dengan porsinya. Jadi harus ada pembeda antara cinta duniawi dan akhirat. Harus jelas
“Kalau sampe mati bunuh diri gara-gara cintanya ga kebales”
itu namanya bego, cnta di tolak cari yang lain dong
“hahahaha…kan ga semua orang gitu lah”
loh mikir dong pake logika, di tolek bukan segala sesuatu berakhir, tapi mungkin karena da bukan yang terbaik
“kadang kan cewek suka pake hati mas…”
iya….ngerti, kadang juga terlalu terbawa emosi, coba bisa di atur perasaannya. pasti nggak akan terlalu drop pas putus cinta
“Mmmm…”
napa?
“Wise banget siyyy”
ah biasa, lama-lama juga semakin dewasa seiring bertambah umur
“Hihi, kenapa ya dulu aku ga suka sama kamu aja hahahhah ga deng becanda ini”
hahahha…iya kamu telat sih
“Plaaakzz…”
oh ya satu lagi, cowok macho itu ga pernah mempermaikan perasaan seorang wanita, dia tegas dalam memberikan keputusan.

Percakapan yang membuka mataku, kalau selama ini kebanyakan dari teman laki-lakiku belum sepenuhnya menjadi laki-laki. Atau mereka masih banci, atau belum menemukan dimana letak jiwa laki-lakinya.

Sudahkan Anda merasa menjad seorang laki-laki. Bagiku si laki-laki yang ku ajak ngobrol adalah seorang laki-laki, dan aku salut atas segala pandangan-pandanganya. Aku suka laki-laki macam ini Sayang dah punya istri :D.

Tuesday, October 17, 2006

Sebuah Jawaban dari Tuhan

Barusan Tuhan berbicara dengan teknologi, dia memberikanku jawaban lewat SMS melalui nomer si jelek Nidya Ratih Anjarini. Jawaban yang selama ini ingin kudengar secara verbal dan tertulis.

Yah itu teserah u. Rs suka itu fitrah. Tp ga perlu ditunjukkan. Biarin aja dy berlalu lwt wkt. Klo emg allah ngizinin. Pst bkl jodoh. Lgn u ikhwan. INGAT! Jgn jthkan islam dgn perilaku ngncr perempuan. Cnt pd allah adlh seegaalaanaa. Sijelek pinter ngomng kn! Pjg...Lg... Haha2” (sengaja ditulis tanpa editan).

Ah, ternyata jawaban yang kuinginkan keluar lewat jari-jari si jelek Nidya yang ngetik sms. Diantara jawaban kawan-kawan lain yang ingin saya mengungkapkan tabir lisan ini, malah bahkan diantara mereka yang menggunakan perangkat taqwa seperti jilbab. Nidya yang cuma baru 1 tahun berkecimpung dalam hiruk-pikuk dakwah muncul memberikan jawaban yang telah lama saya nantikan.

Ahh… itu adalah sebuah jawaban kepastian. Aku menyebutnya: SEBUAH JAWABAN DARI TUHAN.

Jawaban sms itu langsung membuat dada yang tadi terasa sesak menjadi begitu lapang. Ahh, sebuah perasaan lega yang datang entah dari arah mana membawa angin ketenangan yang sangat amat menyejukkan.

Nidya atau Ratih bagi saya adalah sebuah keunikan. Dalam komunikasi kadang saya sering bertanya “udah pernah pacaran belom?”, dan Nidya memberiku jawaban “BELUM”. Lalu saya kembali bertanya “Uda pernah jatuh cinta belom?”, dan dia menjawab “UDAH”.

Dan ternyata salah seorang pria yang dia cintai pernah menembak dia, namun dia menolaknya. Memang terkesan mudah, namun saya berpikir jika aku berada dalam posisinya mampukah saya melakukan hal yang sama?

Jika saya berada dalam posisi mencintai seseorang, MRN misalnya, lalu kemudian MRN meminta saya menjadi kekasihnya. Pada saat yang demikian, mampukah saya menolak MRN padahal hati ini sungguh menginginkannya.

Karenanya saya menganggap Nidya adalah pribadi yang unik dan istiqamah, semoga sifat istiqamah itu selalu bersamanya hingga nafas terakhir tiba walaupun sebagai sosok remaja Nidya masih bocor disana-sini :).

Adalah hal yang sangat membanggakan, karena dimana saat-saat yang demikian banyak akhwat yang tumbang hanya karena masalah percintaan. Juga keteguhan yang luar biasa, karena dalam beberapa kasus banyak akhwat yang keder saat mendapat serangan itu.

Salah seorang teman malah berpacaran hanya karena dipaksa oleh lelaki yang menjadi pacarnya, padahal dia tidak suka. Namun mungkin dengan alasan kasihan akhirnya mereka jadian juga.

Bahkan ada yang lebih miris lagi, seorang teman lagi yang dulunya sangat anti-pacaran malah sekarang mulai coba-coba untuk berpacaran, padahal yang dia rasakan bukannya nikmat malah pedihnya sebuah penghianatan tetapi mereka tidak pernah mau mengambil pelajaran.

Dalam fase kelembaban usia, kita mulai belajar jatuh cinta. Tepatnya belajar mencintai dan dicintai, namun ada beberapa rule-rule atau aturan yang harus dipatuhi. Kebanyakan mereka mencoba mematahkan aturan-aturan tersebut dengan alasan modernisasi atau mencoba untuk tidak konservatif. Sebahagian yang lain berasalan: “Toh saya tahu aturan-aturannya” namun aturan yang bagaimana yang mereka anggap?!

Temanku, zina itu bukanlah apa yang hanya berada diantara perut dan lutut.

Terima kasih Tuhan, terima kasih Nidya. Sebuah jawaban yang selalu saya inginkan telah terjawab, walau mampu menjawabnya namun butuh mulut yang lain untuk mengimaninya.

Terima kasih Tuhan, engkau hambaku dan aku tuhanmu.

Monday, October 16, 2006

EVOLUSI Terakhir ?

Tuhan menciptakan sebuah puzzle kehidupan yang unik untukku, memerintahkanku bermain manis dengannya, dan lalu kemudian aku tersedot ke dalam arus puzzle itu.

Dia memberikan potongan hati, potongan harapan, potongan usaha, dan potongan masa depan. Memintaku dengan tulus menyusun tiap potongan menjadi sebuah Maha Karya. Puzzle yang unik, puzzle yang tidak terikat oleh bentuk atau apapun karenanya aku bebas merangkai hidup.

Namun dia juga bercerita, bahwa ada bingkai yang harus ditaati dan dia menamakannya rahasia sedang aku menyebutnya takdir. Bingkai yang kokoh yang dibangun dengan penuh otoriter, bingkai yang begitu kuat hingga tidak satupun hembusan nafas ini kecuali telah dicatat-Nya, dan aku menikmatinya.

Dan apakah EVOLUSI telah berakhir ?!

Aku sendiri tak mengerti. Daripada memikirkan tentang evolusi, aku lebih memilih menata puzzle-puzzle milikku. Tuhan memberikan waktu yang begitu singkat untukku dalam menyelesaikannya, Dia memberikan batas waktu hingga akhir nafas ini.

Sebahagian puzzle telah menjadi rangkaian, yaitu; aku yang ceroboh, yang urakan, yang pemalas dan begitu manja. Menurutku itu puzzle yang buruk, karenanya aku meminta izin kepada Tuhan untuk mengubahnya. Tuhan tersenyum, Dia bangga ternyata aku sadar dan mendekati dewasa.

Lalu Dia memberikan pertanyaan untukku yang tidak harus ku jawab secara verbal, namun dengan memintaku terus menyelesaikan puzzle-ku. Dia memberikan aku pertanyaan “patah hati”, memberiku pertanyaan “keterasingan”, memberiku pertanyaan “kepedihan” dan lainnya. Lalu Dia memintaku menjawabnya dengan “SENYUMAN”.

Ada beberapa pertanyaan yang mampu kujawab, namun masih banyak pertanyaan yang harus kucari jawaban, salah satunya adalah keterasingan dan kepedihan. Untuk pertanyaan “patah hati” aku menjawabnya dengan waktu, dalam prinsip waktu semua pasti berlalu.

Ahh, puzzle yang begitu kecil juga begitu besar. Terkadang ada kebuntuan dalam menatanya, dan sering air mata ini mencoba bertanya kepada Tuhan, namun Dia diam sambil tersenyum. “Baiquni, Aku memintamu untuk menyelesaikannya untuk-Ku maka lakukanlah. Jawablah dengan kehidupanmu, langkahmu adalah penentuan-Ku”.

Kebisingan hati membuatku sedikit tidak berkonsentrasi, dan itu adalah bagian dari proses menata sang puzzle. Membuatnya menjadi sebuah Maha Karya yang entah itu aku banggakan atau aku tangisi.

Rehat sejenak aku menatap kiri-kanan, ternyata mereka melakukan hal yang sama. Bersama-sama membangun Maha Karyanya, bersama-sama berevolusi menjadi jati diri. Ahh… ternyata ada yang telah menyelesaikannya dengan begitu singkat, dan dia hanya tersenyum mencoba membantu yang lainnya. Mereka telah mampu tertawa bersama Tuhan.

Berpikir tentang puzzleku, aku tertekun. Ada banyak sisi yang harus diubah, ada banyak bagian yang harus kembali fundamental. Terlalu lama aku bermain dengan teori, terlalu lama…

Cinta, kesedihan, keterasingan, penderitaan, kesombongan, obsesi. Ahh, tak mudah membangun puzzle yang indah.

Aku menutup mata, mencoba mencari Tuhan. “Tuhan, sanggupkah aku ?

Dia diam, selalu sambil tersenyum. Tak ada anggukan atau gelengan, mengulurkan tangan-Nya memberikanku waktu dan pengalaman serta masa lalu dan menganugerahiku dengan harapan.

Tuhan, EVOLUSI BELUM BERAKHIR KAN ?!

Saturday, October 07, 2006

Yang Lelah dalam Penantian

Aku terlalu lelah puteri, aku terlalu lelah. Lelah dalam menata hati ini, hati yang sedikit demi sedikit terkikis cemburu, hati yang semakin menipis, hati yang telah penat dalam penantian.

Dirimu memang tidak pernah berbicara lagi tentang dia, karena seperti yang kita tahu bahwa cukup lama tak ada komunikasi antara kita. Namun perhatianmu, keinginanmu, rasa gundahmu yang kau persembahkan untuknya telah cukup menceritakan apa isi hatimu padaku puteri. Dan aku merasa ini bukan hanya prasangkaku.

Jujur puteri, aku ini bukan apa-apa bagimu khan?

Jujur saja puteri, tak perlu kau beri aku peluang dengan senyumanmu. Biarkan aku terluka dengan sangat tanpa pengharapan daripada harus meraba asa yang lalu kemudian jatuh melesat dalam perut bumi saat aku tersadar bahwa tak pernah ada aku dalam kamus kehidupanmu, kalaupun aku mejawantah dalam kehidupanmu tentu bisa dipastikan bahwa aku tidak pernah hinggap dalam tepian hatimu, bahkan bagian terluar dari itu.

Cukup 2 (dua) tahun aku memahami tentang aku, tentang kamu. Namun seperti yang telah kuperkirakan akan apa yang tertulis dalam catatan sang waktu, mungkin kita memang tercipta bukan untuk dalam persatuan. Kau miliknya dan aku entah kepunyaan siapa.

Puteri, apakah benar dugaanku seperti yang kuutarakan di atas? Atau memang itu hanya sebagian dari prasangkaku yang salah karena seperti yang telah diberitakan bahwa sebahagian besar prasangka adalah sebuah kesalahan.

Puteri, mungkin saat kamu membaca ini kau tidak akan pernah tahu bahwa dirimu lah yang kutuju, karena memang aku tidak pernah dan tidak akan pernah membuka tabir rahasia ini. Terlalu malu diri ini saat harus terpuruk dan mengetahui bahwa dirimu tak pernah menganggapku ada. Terlalu lemah diriku untuk menerima sebuah kenyataan bahwa aku harus kembali terpuruk.

Puteri, ijinkan aku tersenyum lepas, bebas, dan puas. Ijinkan aku melakukannya dengan melupakanmu. Ijinkan aku mengakhiri tali-tali antara kita berdua. Dan kamu telah mengambil langkah itu terlebih awal dariku.

Aku mengerti puteri, mungkin sangat amat mengerti.

Dan seperti yang telah diberitakan dalam sejarah kehidupan: SEMUA PASTI BERLALU.

Mari puteri, kita tersenyum bersama. Mari kita menertawakan bersama bagaimana sang waktu telah memporak-porandakan hatiku ini. Mari kita berpesta tentang betapa leburnya hatiku ini. Mari kita bersulang untuk kepedihan beratus-ratus dera yang merajam diri ini.

Puteri, tersenyumlah selalu. TETAPLAH TERSENYUM UNTUKKU WALAU KAU TAK PERNAH MELAKUKANNYA UNTUKKU.

Monday, September 11, 2006

Surat Untuk Cintaku

Sebenarnya surat ini ingin kukirimkan kepadamu wahai engkau yang mampu melumpuhkan hatiku. Surat ini ingin kuselipkan dalam satu kehidupanmu, namun aku hanya lelaki yang tak memiliki keberanian dalam mengungkapkan semua percikan-percikan rasa yang terjadi dalam hatiku. Aku hanya dia yang engkau anggap tidak lebih, aku hanya merasa seperti itu.


Assalamu’alaikum wahai engkau yang melumpuhkan hatiku

Tak terasa dua tahun aku memendam rasa itu, rasa yang ingin segera kuselesaikan tanpa harus mengorbankan perasaan aku atau dirimu. Seperti yang engkau tahu, aku selalu berusaha menjauh darimu, aku selalu berusaha tidak acuh padamu. Saat di depanmu, aku ingin tetap berlaku dengan normal walau perlu usaha untuk mencapainya.

Takukah engkau wahai yang mampu melumpuhkan hatiku? Entah mengapa aku dengan mudah berkata “cinta” kepada mereka yang tak kucintai namun kepadamu, lisan ini seolah terkunci. Dan aku merasa beruntung untuk tidak pernah berkata bahwa aku mencintaimu, walau aku teramat sakit saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya sebagian dari prasangkaku. Jika boleh aku beralasan, mungkin aku cuma takut engkau akan menjadi “illah” bagiku, karena itu aku mencoba untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi, dan lagi hingga yang terjadi adalah tolakan-tolakan dan lonjakan yang membuatku semakin tidak mengerti.

Sakit hatiku memang saat prasangkaku berbicara bahwa engkau mencintai dia dan tak ada aku dalam kamus cintamu, sakit memang, sakit terasa dan begitu amat perih. Namun 1000 kali rasa itu lebih baik saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang berarti bagiku. Ketentramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku mengerti bahwa aku harus mengalah.

Wahai engkau yang melumpuhkan hatiku, andai aku boleh berdoa kepada Tuhan, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku mampu mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang membuat hati ini terus mengingatmu. Jarang aku memandang wanita, namun satu pandangan saja mampu meluluhkan bahkan melumpuhkan hati ini. Andai aku buta, tentu itu lebih baik daripada harus kembali lumpuh seperti ini.

Banyak lembaran buku yang telah kutelusuri, banyak teman yang telah kumintai pendapat. Sebahagian mendorongku untuk mengakhiri segala prasangku tentangmu tentang dia karena sebahagian prasangka adalah suatu kesalahan,mereka memintaku untuk membuka tabir lisan ini juga untuk menutup semua rasa prasangmu terhadapku. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat untuk tetap menahan rasa yang terlalu awal yang telah tertancap dihati ini dan membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu (andai itu bukan suatu mimpi).

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin aku bukanlah pejantan tangguh yang siap untuk segera menikah denganmu. Masih banyak sisi lain hidup ini yang harus ku kelola dan kutata kembali. Juga kamu wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kamu yang dengan halus menolak diriku menurut prasangkaku dengan alasan belum saatnya memikirkan itu. Sungguh aku tidak ingin menanggung beban ini yang akan berujung ke sebuah kefatalan kelak jika hati ini tak mampu kutata, juga aku tidak ingin BERPACARAN denganmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mungkin saat ini hatiku milikmu, namun tak akan kuberikan setitik pun saat-saat ini karena aku telah bertekad dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan kuberikan kepada BIDADARI-ku. Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tolong bantu aku untuk meraih bidadari-ku bila dia bukanmu.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, tahukah kamu betapa saat-saat inilah yang paling kutakutkan dalam diriku, jika saja Dia tidak menganugerahi aku dengan setitik rasa malu, tentu aku telah meminangmu bukan sebagai istriku namun sebagai kekasihku. Andai rasa malu itu tidak pernah ada, tentu aku tidak berusaha menjauhimu. Kadang aku bingung, apakah penjauhan ini merupakan jalan yang terbaik yang berarti harus mengorbankan ukhuwah diantara kita atau harus mengorbankan iman dan maluku hanya demi hal yang tampak sepele yang demikian itu.

Aku yang tidak mengerti diriku…

Ingin ku meminta kepadamu, sudikah engkau menungguku hingga aku siap dengan tegak meminangmu dan kau pun siap dengan pinanganku?! Namun wahai yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu... aku takut tak akan pernah lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, ijinkan aku menutup surat ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin nanti saat dimana mungkin kau telah menimang cucu-mu dan aku juga demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama mengingat kisah kita yang tragis ini. Atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang.

Wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, mintalah kepada Tuhan-mu, Tuhan-ku, dan Tuhan semua manusia akhir yang terbaik terhadap kisah kita. Memintalah kepada-Nya agar iman yang tipis ini mampu bertahan, memintalah kepada-Nya agar tetap menetapkan malu ini pada tempatnya.

Wahai engkau yang sekarang kucintai, semoga hal yang terjadi ini bukanlah sebuah DOSA.

Wassalam

Thursday, August 31, 2006

Hanya Ada: NERAKA SEPI

Pernahkah kamu merasa sepi yang amat sangat, sepi yang begitu mencengkeram, sepi yang begitu hebatnya hingga lutut tertaut, betis saling menyilang, dan tangan mendekap punggung. Kamu menunduk, mematut wajahmu dalam lipatan lututmu mencoba menggali dirimu sendiri, ternyata semua hanya ada sepi, sepi, sepi sendiri, sepi yang terkeruk menghitam dalam jiwa, sepi yang entah bagaimana terceritakan.

Aku menamakannya NERAKA SEPI. Sepi yang begitu hebat yang ada dalam jiwaku, sepi yang bukan kosong, namun terisi oleh sejuta kelam. Sepi yang begitu terasa.

Aku memang tertawa, aku memang menertawakan, aku tersenyum. Namun adakah yang tahu apa isi dibalik wajah yang selalu tersenyum ?! Adakah yang tahu betapa besar rasa sepi yang hinggap dalam hati, dalam jiwa ini ?!

Aku semakin menjadi mereka yang tidak pernah mau peduli. Apakah mereka mau peduli padaku ?!

Apa mereka tahu dalam tiap malamku aku menekuk lutut meratap betapa sepinya hati. Betapa rasa itu membuatku bingung.

Aku memang pendosa... pendosa.... dan Tuhan menghukumku dengan neraka sepi.

Hanya Ada: NERAKA SEPI

Thursday, August 17, 2006

My Second LOVE

Jatuh cinta itu menyebalkan. Walau aku kapok jatuh cinta (baru sekali sech) namun entah mengapa cinta itu bisaaaaaa saja datang dari tempat yang tidak kita duga dan kita sangka. Cinta itu mengalir dengan begitu hebatnya, mengalir dengan begitu alamiah, membuat sang hati benar-benar harus menggigit jari saat sang pujaan terbang entah kemana.

Aku mungkin tipe cowo yang naif banget, seolah saat sedang mencintai tak ada wanita lain yang patut untuk dicintai selain dia. Aku juga bukan tipe cowo yang mampu me-management cinta itu sendiri. Aku mudah kolaps kalau pupus, yahh… harus aku akui, AKU LEMAH.

Ini adalah cerita tentang cinta ke-2 ku. Setelah aku benar-benar pupus dengan cinta pertamaku.

Aku bertemu dia saat ada acara ESQ di asrama haji yang diselenggarakan fakultasku, tepatnya pada saat acara orientasi siswa oleh fakultasku, jadi anak-anak yang sedang diospek oleh jurusan masing-masing dengan materi kerohanian dikumpulin dalam acara ESQ ini.

Saat aku melihatnya, aku seperti melihat cinta pertamaku. Lalu aku tersadar bahwa: AKU MULAI JATUH CINTA.

Beda banget dengan cinta pertamaku. Saat cinta pertama, dia tidak tumbuh dari pandangan pertama namun mengakar dengan begitu kuat dan begitu hebatnya. Lalu dengan cinta ke-2 ku ini aku mulai “merasakannya” dari awal pandangan pertama, namun tak ada degub jantung yang sekeras dulu atau rasa panas pada wajah seperti awal aku merasakan. Namun aku hanya sedang merasa: AKU MULAI JATUH CINTA.

Di acara ESQ awalnya aku merasa seperti diperhatikan seseorang, lalu aku mencoba melihat ke arah kiriku, kira-kira siapa yang merhatiin yaa… dan ternyataaaa itu dia. Entah mengapa aku cuma merasa bahwa dia itu cakep banget, putih, feminin, polos, innosen, seperti cinta pertamaku. Dan aku melihat dia sepertinya tersenyum ke arahku.

Lalu pertemuan kedua saat acara RCA (Reuni Cinta Almamater) yang diadakan fakultasku di pantai. Di sana aku kembali melihatnya, kembali bertemu dengannya. Saat kelompok kami mentas, kami anak-anak mesin yang gak tahu diri dan gak ada etika malah beranjak ke depan, lalu menari-nari untuk memeriahkan kelompok kami yang sedang nge-band, beda banget dengan kelompok lain yang kalau sedang nge-band kurang banget supporternya. Saat aku melihatnya, entah mengapa aku merasa dia melihatku untuk kedua kalinya dengan senyuman khasnya, lalu aku bilang sama mirza temenku: “Mir, lihat cewek tu… manis banget khan ?!"

Di acara RCA itu aku merasa dia tahu bahwa aku melihat ke arahnya, dan aku merasa sepertinya dia tersenyum kepadaku. Mungkin ini hanya perasaanku saja, soalnya mana mungkin sech ada cewe secakep dan sepolos dia mau tersenyum kepada makhluk jelek, bodoh, kucek, kumal sepertiku ini. Soalnya, aku ini khan bener-bener kumuh. Namun seperti kata orang inggris, “live must be go on” hidup harus terus berjalan.

Saat istirahat waktu acara RCA, aku bertemu dengan temanku yang satu kelompok ospek denganku dan ternyata juga satu jurusan dengan dia. Karena aku belum tahu nama dia makanya aku coba tanya, eh ternyata temenku itu juga ga tahu. Mungkin karena masih baru yach, soalnya walau udah 2 tahun kuliah aku toh juga masih belom hafal semua nama anak-anak teknik mesin angkatanku.

Eh, waktu aku menunjuk ke arah dia sambil berpesan untuk dititipi salam, temennya temen yang satu kelompok ospek denganku nyeletuk, “Dia udah punya pacar, pacarnya anak ekonomi”. Langsung dech aku sakit hati, sedihhh banget rasanya. Kebayang ga sech saat kalian mencintai sesuatu ternyata dia telah ada yang memiliki. Hiks… :’(

Itu patah hati awal yang kurasakan dengan cinta ke-2 ku ini.

Lalu seiring berjalannya waktu, akhirnya aku dapatin juga info tentang dia, baik nomer handphone maupun namanya. Kita panggil saja dia dengan nama putri (bukan nama sebenarnya).

Ini adalah saat-saat dimana untuk pertamakalinya aku berani menghubungi seorang wanita. Aku berani karena aku dalam kondisi yang anonymous. Namun berbeda dengan saat awal-awal cinta pertamaku, walau dalam kondisi anonim aku tetap tidak berani menghubungi dia. Ada satu keanehan dalam diriku, aku takut kalo wanita-wanita yang kucintai mengetahui kalau aku mencintai mereka, entah mengapa demikian. Makanya kalau aku suka sama seseorang, maka aku lebih terkesan tidak bersahabat, acuh, dan cenderung tidak peduli, padahal sebenarnya aku terlalu peduli dengan mereka, aku terlalu memperhatikan mereka, bahkan aku selalu ingin menjadi sapu-tangan untuk menghapus air mata mereka, aku rela menjadi tong sampah untuk menampung semua unek-unek mereka. Namun aku terlalu TINGGI HATI.

Ternyata, sebenarnya teman dekatku juga mengenal putri. Malah saat aku udah kenalan sama putri, aku dicuekin dan malah temenku itu ga dicuekin. Bener-bener menjengkelkan, bener-bener membuat aku mati langkah.

Lagi-lagi putri mengagetkan aku, ternyata di luar sana ada banyak pesaingku dalam memperebutkan putri ( padahal aku ga pernah berusaha untuk dapatin dia :’( ). Putri cerita tentang cowo itu, bener-bener tragis dech nasipku. Dan ujung-ujungnya aku tahu kalo akhirnya mereka jadian. Hiks…. syebel !!!

Lalu, apa cerita berakhir di sini? Tidak !!!

Yang kutahu putri ternyata tidak suka sama cowonya itu (yess !!! kayanya aku udah mirip orang yang sirik yaa, yang senang kalo liat orang susah dan susah kalo liat orang seneng). Namun, ternyata kisah tragis ga cuma sampai di situ doank. Rekor mencatat kalo putri udah nyebutin 3 nama pria semenjak kami berkenalan included nama mantannya itu. Hiks…

Aku jadi serba salah, di saat aku suka banget sama dia malah kumasukan ke dalam daftar blacklist-ku. Alasannya sederhana, karena dia sudah pernah berpacaran.

Namun mengingat gaya pacarannya, kayanya ada syarat-syarat tertentu dari perjanjian itu yang harus dilunakkan dech (dasar si beni tukang cari-cari alasan). Misalnya kalo pacaran namun cuma lewat sms dan ga saling jalan bareng, ga saling boncengan, dan terutama ga ada history khalwat dalam perjalanan mereka.

Ahh… BIDADARI, KAPAN KAU MENJEMPUTKU !!! aku terlalu lelah dalam penantian, dalam penantian yang terlalu panjang. Dan beruntunglah mereka orang-orang yang sabar, mereka yang istiqamah dalam kesabaran mereka.

Beruntunglah mereka yang menikmati sop hangat dari Tuhan dengan racikan yang pas, bukan mereka yang mencecap bumbu diawal lalu mendapatkan hambarnya sop atau hanya sekedar air hangat tanpa kaldu.

Tuhan, apa salah aku jatuh cinta ?

Monday, August 07, 2006

Yang Terlahir Diam dan Mendengarkan

Adakah kita yang terlahir ke dunia untuk diam ?
Adakah kita yang terlahir ke dunia untuk mendengarkan ?

Kebanyakan kita terlahir untuk terus berbicara, terlahir untuk terus mengoceh, terlahir untuk terus cerewet dengan keseharian kita. Tidakkah kita sedikit terlahir untuk diam? Tidakkah kita sedikit terlahir untuk mendengarkan?

Aku, kamu, dan juga mereka kebanyakan terlahir untuk terus berkata-kata.
Aku, kamu, dan juga mereka kebanyakan terlahir untuk terus tuli.

Kebanyakan manusia selalu ingin berbicara tanpa mau mendengar. Kebanyakan kita terus merepet, terus mengoceh tanpa mau diam dan tanpa mau sedikit pun mendengarkan. Kita terus mengeluh, mengeluh, dan terus mengeluh.

Wahai manusia lancang, diam lah.
Wahai manusia lancang, dengarkan lah.

Sedikit dari kita yang terlahir untuk diam, dan sedikit juga dari kita yang terlahir untuk mendengarkan. Tanyakan pada diri anda.

Aku juga sama, aku terlahir untuk terus mengoceh. Aku juga terlahir untuk tidak mau mendengarkan. Andai peraturan itu tidak ada, andai sanksi tidak berlaku, mungkin sudah jauh hari aku berontak kepada dunia. Mungkin sudah jauh hari aku mengepakan tangan untuk terbang. Namun hidup memilihku untuk tidak memiliki sayap, hidup memilihku untuk tidak berlidah, dan dia memilihku untuk diam dengan mulutku.

Aku juga sama, aku terlahir untuk tuli tidak mendengarkan. Aku juga terlahir untuk hanya mendengar apa yang mulutku ucapkan, sekalipun sampah yang terutarakan. Aku bukan mereka yang mendengarkan. Apa peduliku dengan mulut semua orang, karena kuping ini, karena telinga ini milikku. Aku bebas memilih apa yang ingin ku dengarkan dan apa yang tidak. Karena aku EGOIS.

Sekalipun penduduk dari tujuh langit, penduduk dari tujuh bumi berbicara, apa peduliku untuk mendengarkan? Karena aku tercipta pada masa dimana tuli menjadi kiblat dan cacian menjadi firman.

Ini lho aku, manusia yang sok kafir. Ini lho aku, manusia yang sok bejat. Karena aku terlalu naif untuk dikatakan muna, aku terlalu naif untuk dikatakan alim. Memang sepertinya aku manusia yang terkeji di dunia.

Heran, berpendidikan tapi rela melepaskan rasa malu. Begitu terkuak, muka yang tidak seberapa harus tertutup rapat. Heran…

Itulah akibat tidak mendengarkan, itulah akibat jika terlalu selalu berkoar-koar tanpa memilah mana sampah dan mana daur ulang.

Ada lho seorang manusia petantang-petenteng berjalan di bumi Tuhan ( di bumi mana kamu berpijak jika bukan bumi Tuhan? ). Sok arogan gitu, sok hebat. Ngaku kaya, ngaku banyak duit tapi kasi duit ke orang miskin aja harus ngitung. Ngaku berkuasa, tapi ketemu atasan aja harus jilat-jilat macam anjing. Ngaku bersih namun tiap detik makannya kotoran lebih babi dari babi itu sendiri. Ngaku berharta namun masih harus korupsi.

Buat apa mobil banyak di rumah kalo dari hasil ngibul, mending jadi maling ayam ajaa. Elo bisa enak hidup di dunia tapi gw jamin hidup loe kaga bakal tenang. Gw jamin !!!

Ada lho manusia yang ngomong hidup ini harus dinikmati. Tiap malam kerjanya nge-drug, tiap malam tubuhnya direlain demi sesuap heroin (macam nasi aja). Mikir mah bisa hidup 1000 tahun lagi, eh nyatanya belom lewat 20 taon udah koit. Hebat… hebat

Manusia itu emang ga perlu diam. Manusia itu emang ga perlu mendengarkan.

Mo dengar pake apa wong telinga udah penuh sumbat dengan taek. Mo diam gimana wong mulut dah disumpal dengan kotoran-kotoran sehingga kalo ngomong yang keluar bukan suara, tapi sampah.

Jangan sok alim lah loe di jaman edan, soalnya berat hukuman buat orang alim di zaman ini. Kalo mau alim di zaman ini, entar loe dapat balasan surga di akhirat nanti (itu kalo loe ga atheis lho). Mendingan loe hura-hura aja dech, karena hidup ini singkat banget. Mendingan loe ngedrug ajah, mendingan kita kafir sekaligus biar di akhirat nanti masuk neraka, khan mending kita bisa ketemu sama koruptor-koruptor di sana. Kita bisa ketemu sama orang-orang hebat di negeri ini yang berjasa telah menghabiskan duit rakyat, soalnya kan negeri ini negeri kaya jadi yang masalah bukannya cari duit, tapi gimana cara bisa ngehamburin duit. Buktinya pergi dinas ke luar negeri bawa anak cucu, bahkan kalo bisa ampe bini muda juga di bawa. Keren banget dech…

Aneh… aneh, bener-bener riskan dech.

Ah… zaman kok edan yaa. Mau kemana kaki dilangkahkan ?

Ah…

Yang Terlahir Diam dan Mendengarkan.

Friday, July 28, 2006

Acehku Sayank, Acehku Malang [Aceh Tanpa Jati Diri]

Aceh, kira-kira esok kamu mau jadi apa ?
Aceh, kira-kira esok Tuhan apa yang kamu sembah ?
Aceh, kira-kira esok norma apa yang kamu pegang ?
Aceh, kemana jati diri ?
Aceh, modern bukan berarti harus kebablasan !!!

Miris, hati ini benar-benar miris mendengar, mengetahui, menyaksikan.

Tadi waktu les bahasa inggris tiba-tiba bang zikri cerita (dengan bahasa inggris tentunya). Di prada tempat tinggal dia malam kemaren ada sepasang manusia mesum ditangkap sama WH (Wilayatul Hisbah). Cewenya masih SMU dan cowonya udah kuliah, cewenya cakep dan cowonya katanya jelek (duh...).

Langsung aja hatiku jadi miris banget, bener-bener dah. Yang kutakutkan adalah itu hanya seperti efek gunung es dimana yang mencuat adalah yang diatas, yang mencuat selama ini hanya sebahagian kecil dan sebahagian besar lainnya masih tersembunyi disana, menunggu untuk ditemukan.

Di koran juga banyak muncul berita tentang sepasang mesum yang ketangkap, entah sedang cuma khalwat ataupun lebih daripada itu. Bahkan kemarin di koran Serambi ada seorang wanita dan seorang pria diketemukan di pabrik pembuatan batu bata sedang mesum. Yang lebih miris lagi adalah ternyata sebahagian wanita adalah mereka kaum muda.

Apa mereka tidak pernah berpikir tentang kemana mereka ke depan ?

Apa dengan hanya alasan CINTA mereka rela melepaskan kesuciannya ? Benar-benar menyedihkan. Atau mereka berasalan bahwa mereka kelepasan ?! Apanya yang dikatakan kelepasan jika itu menjadi rutinitas dimana paling tidak dilakukan setiap kali melakukan kencan.

Ya Allah, jauhkan lah saya dari kotoran zina ini...

Kadang bukan hanya yang demikian, melihat wanita dan lelaki saling berboncengan sambil berpelukan saya hati saya langsung perih. Tuhan, mau dibawa kemana bangsa ini ?! Dimana wajah kami harus dihadapkan ? Dimana ???

Semua pihak patut dipersalahkan. Mulai dari orang tua yang tidak mampu mengontrol anak-anaknya, Siaran Televisi yang tidak mendidik, hingga lingkungan yang mendukung untuk terjadinya hal-hal demikian.

Kembali ke masalah tadi, saya sangat miris.

Saya takut hal yang sama juga terjadi pada teman-teman terdekat saya. Dimana mereka entah dengan alasan apa sedikit demi sedikit mulai terjurumus dalam hal-hal demikian. Ya Allah, bantu saya dengan rahmat-Mu akan saya tidak termasuk kaum yang demikian.

Aceh... kemana langkahmu kedepan ?
Aceh... kembalilah bangkit menjadi aceh yang sesungguhnya !
Aceh... aku cinta kamu

Saturday, July 22, 2006

Kebencian

Kebencian-kebencian itu menggeletikku, merengek-rengek seperti anak kecil meminta untuk dilepaskan. Sebahagian telah kulepaskan, namun terlampau besar untuk semua diutarakan.

Amarah-amarah yang terus dipendam menjadi sampah hati. Mereka yang tidak bersalah menjadi korban, dan yang kecil pun berkobar membara menjadi hutan api.

Ahh…

Mengapa sebagai makhluk aku harus terlalu memperhitungkan? Mengapa harus mengeja bahwa tiap kebaikan harus selalu dibalas dengan kebaikan?! Terima saja tiap neraka dan berikan sejuta surga kepada mereka.

Hati yang berfluktasi tak stabil mungkin menjadi kunci. Aku benar-benar labil. Hati yang menjadi begitu pencemburu, hati yang sangat halus untuk terluka. Dan kata-kata menjadi peluru.

Disaat demikian, tak ada keraguan untuk melepaskan pertemanan, karena aku tidak membutuhkan teman. AKU TIDAK BUTUH TEMAN !!!

Friday, July 21, 2006

Zionis

Andai aku memiliki sedikit saja kekuatan, tentu mereka telah kumusnahkan.
Andai aku memiliki sepenuh amarah, tentu mereka telah kubinasakan.
Andai aku memiliki kekuasaan, tentu mereka telah kukepung dari kiri-kanan atas dan bawah.
Andai....

Mengapa tidak ada persatuan ? MENGAPA TIDAK ADA PERSATUAN ?!!!

Mengapa negara yang begitu kecil mampu menghalau negara yang besar ?! Mengapa negeri yang begitu lemah mampu membalik seluruh umat ?!

Aku ingin kekuatan Tuhan, aku ingin kekuatan. Kekuatan kasih yang mampu membalikkan hati. Aku ingin mereka semua beriman, namun Engkau tidak menginginkannya.

Tunggulah masa dimana semua akan dibangkitkan, dan dimana mulut-mulut terkunci dan tangan-tangan dibekukan. Hanya hati yang berbicara dengan Tuhannya.

Tunggulah !!!

Wednesday, July 19, 2006

Terkutuk

Sepenuh hati aku mencintaimu, namun apa balasanmu ?

Sepenuh hati aku menunggumu, namun kemana langkahmu berpacu ?

Aku ini sebenarnya apa bagimu ?

Hanya sampah kotor yang tidak berarti ?!

Aku ini apa ?!

Sepenuh hati... sepenuh hati... namun teganya kau melukai.

Terkutuk kamu yang menyakiti. Terkutuk kamu yang menyakiti. Terkutuk kamu yang menyakiti.

Aku..... mengutukmu !!!

Wednesday, July 12, 2006

Neraka, Iblis, Membumi

Dimana letak neraka,
Kemana tujuan iblis,
Kapan akhir bumi.

NERAKA, IBLIS, MEMBUMI


Ahh... semakin lama hidup, semakin aku merasa seperti IBLIS. Entah berapa dosa yang terlakukan. Aku dalam kubang.

Dalam sebulan ini, sudah 2 teman yang aku putuskan. 2 teman yang baik namun dalam keegoisanku, mereka ku telantarkan, kubiarkan, kucuekkan, ku... sejuta ku yang pasti untuk mereka. Aku benar-benar dalam kesesatan.

Tidak ada rasa bersalah dalam hati ini, aku benar-benar IBLIS.

Bukan tidak ada, ada... pasti ada. Ada sejumput rasa yang entah apa itu terasa sesak dalam hati. Aku ingin mengeluarkannya namun tidak tahu harus mengeluarkan apa. Sejumput rasa yang mampu membuatku terisak nangis, dan membuatku tak mengerti aku.

Tuhan, pernahkah seorang IBLIS menangis ?

Tuhan, aku tidak ingin menjadi IBLIS, namun mengapa dalam evolusiku, aku semakin tidak mengerti siapa aku.

Sejuta bilangan negatif, sepenuh ucapan yang mampu terkatakan. Aku dalam keadaan koma.

Aku benar-benar sesak, namun aku tak tahu harus menyesakkan apa.

....

NERAKA, IBLIS, MEMBUMI

Tuesday, June 13, 2006

Aku Hanya Ingin Sendiri, Kembali Sepi

Aku hanya merasa cemburu, teracuhkan, dan tak diberi kepercayaan.
Semua yang dulu menggumpal, kuledakkan sekarang.
Aku hanya ingin sendiri, kembali sepi.


Ah, aku lupa bagaimana aku terlahir. Tiba-tiba saja seingatku, aku ada. Yah ada, lalu hari-hari kulalui dengan biasa. Tak ada keistimewaan, inilah aku.

Aku terlahir mungkin dengan sedikit teman yang ditakdirkan berjalan bersama melangkah bersamaku. Aku memang kurang pandai bergaul, yang berteman denganku malah sering aku cuekin.

Mungkin temanku mampu dihitung

Entah mengapa, ada beribu, berjuta, bermilyar kemarahan menjalari nadi darahku yang aku tidak tahu darimana asalnya. Ada sedemikian kebencian yang menjalar yang sewaktu-waktu siap untuk diledakkan.

Aku tidak mengerti hingga saat ini, sungguh mengapa, darimana, dan kemana seluruh aliran kebencian, kemarahan, dengki, dan sejuta, semilyar, sepenuh bilangan yin akan mengalir ?

Entah berapa hati tersakiti, entah berapa jiwa kuhancurkan, entah berapa orang yang tercuekkan.

Aku memang lebih buruk dari iblis...

Tuhan, siapakah seburuk-buruk makhluk di mata-MU ? Aku ?!

Ahhh.... andai aku tidak terlahir, atau... ahhh

Wednesday, June 07, 2006

Jangan Paksakan Langitmu

Dan jangan kamu memaksakan langitmu kepada langit mereka atau yang lain.

Bukankan telah diciptakan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal.

Tak ada guna menyamakan ego dalam satu wadah, karena ego adalah sesuatu yang sangat amat liar adanya.

Maka lihatlah bintang, pandangi iya yang menghias langit. Langit itu tercipta bukan untuk satu kaum namun bagimu semua, lihatlah langit yang tak berbingkai.

Bergeraklah ke atas dan pandangi bawahmu kelak kamu akan mengetahui mana yang tepat adanya.

Dan semua bergerak sesuai sistem, jadi jangan takut. Sistem akan terus menuntunmu.

Bukanlah kebajikan menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, namun kebajikan itu ialah menyembah Allah, percaya kepada Malaikat, percaya kepada Nabi, dan beriman kepada hari akhir dan memberi makan fakir miskin.

Marah

Marah itu perlu, namun bukan luapan yang diperlukan.

Marah itu juga harus melihat audients kita, jangan asal nyerocos (memang sulit).

Karena itu lebih baik menahan amarah itu.

Manusia memang bukan tong sampah yang mampu dijejal dengan semua sampah-sampah ego. Namun walau toh begitu, terkadang tong sampah juga memiliki ketahanan muatan maksimum.

So, coba dech mulai sekarang tahan amarah. Walau itu berat namun tidak ada salahnya mencoba.

Sunday, June 04, 2006

Wanita, Ijinkan Aku Menunduk

Entah sejak kapan kebiasaan ini dimulai, mungkin sejak saya menginjak kelas 3 MTsN. Sebuah kebiasaan yang unik mungkin menurut ukuran awam, kebiasaan : BERJALAN MENUNDUK.

Hanya sebuah kebiasaan biasa namun memberi dampak yang luar biasa.

Saya menjadi begitu dingin saat berjalan (COOL kata adik-adik kelas waktu saya menginjak bangku SMU). Bahkan yang lebih parah adalah ada beberapa adik kelas yang menganggap saya ini sombong, padahal sejatinya bukan seperti itu.

Yahh… mulai saat itu saya terbiasa berjalan dengan menundukkan kepala. Bahkan kakak kelas ROHIS di SMU sering mengejek saya dengan kata-kata : “Cari duit jatuh ya Ben ?!”.

Ah, saya tidak peduli. Terserah kata orang karena hidup adalah hak milik personal dan milik pribadi asal tidak menganggu toh tidak apa-apa, hidup saya bukan milik orang lain tetapi milik saya sendiri. Terkesan egois memang, tetapi itulah hidup. Karena itu adalah arti sebuah KEBEBASAN.

Wanita, ijinkan aku menunduk

Juga entah mengapa jika berjalan lalu berpapasan dengan wanita, ada rasa malu dalam hati ini hingga otomatis membuat saya menunduk.

Kadang saya pribadi merasa diri saya ini aneh, saat dimana teman-teman lain malah jelalatan matanya kok saya malah ga berani yach. Ingin rasanya seperti mereka hidup normal.

Ahh… sudah lah, mungkin jalan menunduk memang menjadi takdir saya atau barang kali jika ditelaah secara mendalam ternyata ada gen jalan menunduk di dalam kromosom saya, hehehe… mungkin saja khan ?!.

Kadang saya berargumen sendiri untuk menutupi kelemahan ini dengan berkata, mungkin saya terlalu menghormati wanita hingga berjalan menunduk. Namun fenomena ini tidak terjadi dengan teman yang telah saya kenal dekat. Malah kalo temen wanita yang sudah terasa akrab saya mudah saja mencandai mereka.

Aneh, yah begitulah seorang Baiquni.

Mudah-mudahan kebiasaan ini dapat saya ambil hikmahnya…

Amien

Saturday, May 27, 2006

Ada Apa dengan ISLAM ?

Ada apa dengan umat ISLAM dewasa ini ? Mengapa sebuah persatuan sulit sekali terbangun.

Kemarin malam saya melihat acara berita di TV, di sana terlihat anak-anak muda NU memblokir jalan Pantura melakukan DEMO.

Dalam poster mereka mengatakan "Ganyang FPI".

Ahh, betapa miris hati melihat. Lalu saya berpikir andai Nabi yang melihat peristiwa ini, apa yang ada dalam benak beliau.

Saya sungguh tidak mengerti.

Saya bukan berasal dari kalangan pasantren, juga bukan mereka yang terlalu paham agama.

Memang dari MIN hingga MTsn saya di masukkan dalam sekolah yang menitik beratkan kepada Agama, namun itu belum secukup apa yang di dapat oleh mereka dari kalangan pasantren, terutama kalangan NU.

Entah apa yang terjadi, tetapi dewasa ini kaum yang dianggap sebagai pemikir umat malah begitu mengacaukan umat. Mereka menjadi begitu hedonis, menjadi begitu liberalis, menjadi begitu pluralis, hingga semua menyatu dalam sebuah titik evolusi yang begitu tidak saya mengerti.

Kebebasan telah menjadi keblinger dan begitu terlalu disalahpahamkan.

Teringat dengan majalah SABILI yang saya baca tadi sore; "Dosen IAIN Melecehkan ISLAM".

Ada Apa dengan ISLAM ?!

Mungkin pertanyaan saya harus menjadi PR bagi kita semua.

Bukannya saya tidak menyukai Gusdur, awal ketidak sukaan saya pada dia dimulai saat dia berkata bahwa dirinya Nabi Orang Aceh. Amit-amit cabang bayi, darimana pikiran nyeleneh itu timbul, darimana ?!

Dan yang lebih membingungkan adalah, mereka yang saya anggap pemikir umat kok malah lantas membela.

Mari kita ambil garis...

Mana yang lebih anda bela, Nabi atau Gusdur ?!

Sesungguhnya hukum Allah itu pasti, sangat amat pasti. Saya hanya tidak ingin Allah menjadi murka terhadap kita semua.

Mungkin Allah harus memberikan tsunami pada kalian semua, mungkin Allah harus memperlihatkan tsunami tepat di depan mata kalian agar kalian sadar. Agar kalian paham letak titik dimana ketidakmengertian saya.

Pahamkah kalian ?!

Wednesday, May 24, 2006

Patah Hati

aku hanya sedang patah hati
berjuta pesan telah ku kirimkan
andai waktu mampu kubalikkan
aku ingin menjadi pertama yang terlihat
menjadi pertama yang kau cintai
menjadi yang pertama yang memegang tanganmu menuntun

aku hanya sedang patah hati
berjuang dengan segala cinta untuk kau tinggalkan
berjuang dengan segala asa untuk kau hancurkan
maafkan aku yang selalu memaafkan
aku yang tak pernah tegas
aku dengan sejuta maaf
mungkin aku bukan lelaki bagimu
namun hanya dirimu wanitaku


Ah, ternyata CINTA begitu membuat seorang menjadi pemaaf. Cinta sejati adalah sebuah pengorbanan, mengorbankan segala cinta demi cinta. Mengorbankan keserakahan, ketamakan, keinginan, hasrat, perasaan, demi hanya demi CINTA.

Aku begitu letih menjadi pecinta.

Aku begitu letih...

Ah.... Ternyata semua berjalan sesuai proses, berjalan sesuai aturan.

Cinta adalah cinta, begitu kata seorang baiquni. Jika dia bermetaforpase menjadi apapun, itu pun demi sesuatu atas nama demi cinta.

Cinta sejati itu mutlak, cinta yang tak akan pernah tersakiti, cinta yang tak pernah terpatahkan.

Cintai Dia... Cintai Dia... Cintai Dia !!!

Ah, selamat datang para pecinta !!!

SELAMAT DATANG PECINTA SEJATI

Wednesday, May 17, 2006

Ijinkan Aku Tidak Berfilsafat Sehari Saja

Tuhan, ijinkan aku tidak berfilsafat sehari saja !!! Sehari saja... mungkin itu lebih dari cukup yang kubutuhkan.

Aku ingin tidak berpikir sehari saja, karena yang memenuhi seluruh mindalaku begitu menjemukan. Apa yang kupikirkan begitu memuakkan hingga aku terlihat menjadi tidak berpikir. AKU INGIN TIDAK BERPIKIR TUHAN, cukup untuk sehari saja.

Terkadang mereka berpikir bahwa berfilsafat adalah merenung, namun bagiku ada makna yang lebih luas dalam berfilsafat. Berfilsafat juga berpikir, bukannya berpikir seperti yang kita bayangkan, namun makna yang lebih luas dari hanya sekedar berpikir.

Aku ingin 1 hari saja hidup tanpa beban dosa dan pahala, tanpa keinginan surga dan neraka.

Aku ingin kau memberikanku sedikit kekuatan immortal, dimana aku bisa membunuhi diriku sepuas yang aku mau. Aku ingin tidak terbeban dengan dosa sehingga aku ingin berbuat dosa sesukaku. Aku ingin kau mengecahkan nama surga sehingga aku mampu menilai, sampai dimana letak keikhlasanku pada-Mu.

Ijinkan aku tidak berfilsafat

Ijinkan aku hidup bebas tanpa terlihat oleh-Mu

Wahai Tuhan, tolong tutup sehari saja mata-Mu terhadapku. Karena setiap laku yang kulakukan, selalu ada Kamu.

Aku malu Tuhan...

Atau lebih baik jadikan aku gila, hingga aku terlepas dari-Mu.

Atau benamkan saja diriku dalam diri-Mu.

Tuhan... kadang pikiran ini begitu bercabang, begitu menggunung iblis, begitu kacau.

Aku hanya ingin hidup, hidup tanpa beban...

Adakah ?

Sunday, May 14, 2006

iloveblue.com IS IN OUR CONTROL !!!

http://www.iloveblue.com/lirik/lyric_artist_indonesia_barat_bali_song/5829.htm

Coba liat dilihat website itu, apa kira-kira tanggapan anda semua ?!

Hehehe, ternyata #KARTUBEBEN CrEW @ DALnet telah menjadi salah seorang admin di sana. Bagaimana ceritanya ?!

Begini...

Pada zaman dahulu, lahirlah seorang pria ganteng bernama....

Hahaha.... pokoke http://iloveblue.com/ udah dalam kontrol kami lah !!!

Friday, April 28, 2006

Puisi Hari Ini ?

SEMANGKUK COKLAT HANGAT HARI INI

Di pagi ini
kuhirup jiwa bumi
betapa manis hangat dijiwa
seindah semangkuk coklat

Kuhirup hidup
betapa aku mengerti
tak akan ada hari esok
karena mimpi cuma hari ini

Coklat terhangat bukan terbaik
yang terindah adalah yang terhangat
dari jiwa disuguh
dari hati diracik

Coklat... coklat
aku merindukan
bukannya tetapi esensi
bukan coklat namun kehangatannya
dari tangan jiwa hati
semangkuk coklat hangat hari ini.



CINTA SEPARUH HATI

Kata mereka aku jatuh cinta
padahal aku sendiri tak merasa
hanya ada jutaan sayang
dan milyaran rasa rindu

Kalau ini cinta
itu hanya separuh hati
kalau ini cinta
aku tak peduli

Baru kemarin aku mati
tapi dia sudah berpengganti
benar-benar kacau
CINTA SEPARUH HATI



HARI INI HIDUP BESOK AKU TAK PEDULI

Sepekan aku merenung
mengapa aku masih hidup hingga hari ini
tetap bernafas dengan paru
dan merasa hangat pagi

Sampai kapan nafas terakhir tiba
aku ingin melihat canda maut
aku muak dengan botakku
aku muak dengan nyeriku
aku ini menderita Tuhan

Semalam aku bermimpi
Tuhan menjadi semua
dari rambut hingga kaki

Aku hanya ingin
hidup tanpa malam dan pagi
hari ini aku hidup
besok siapa peduli



KAOS KAKI SEJATI

Baunya tidak seberapa
hanya yang bermasker sanggup bertahan
3 tahun tak tersentuh deterjen
kaos kaki sejati

Tak pernah aku menerima hadiah dalamnya
entah dari setan mana
namun kaos kaki itu tetap kosong
dengan bau sejuta rupa

Hitam bukan warnanya
hanya abu yang melapisi
terus dikaki
KAOS KAKI SEJATI

Wednesday, April 26, 2006

Nikahkan Aku dengan Bidadari

Aku ingin menikah, aku ingin menikahi bidadari, itu mimpiku dalam sebuah pernikahan.

Bidadari identik dengan keindahan, namun keindahan tidak harus berarti kecantikan. Kecantikan tidak berarti harus merupakan keindahan. Kecantikan palsu bukanlah sebuah keindahan, kecantikan tanpa didasari jiwa yang indah bukanlah sebuah keindahan.

Tuhan, ijinkan aku menikahi bidadari.

Bidadari juga identik dengan sebuah kesucian. Karenanya aku mengimpikan seorang bidadari, bidadari yang tersuci, bidadari yang tak pernah tersentuh dengan lelaki lain, bidadari yang hanya tersedia untuk pemiliknya, bidadari yang selalu ada untuk suaminya. Karenanya aku merindukan sosok itu.

Tuhan, adakah seorang bidadari tercipta untukku ?

Aku ingin bidadari yang taat kepada-MU, aku ingin bidadari yang yang setia, aku ingin bidadari yang bila kutinggalkan maka aku merasa aman dan jika melihatnya aku merasa senang, aku ingin bidadari yang TIDAK pernah PACARAN.

Egoiskah aku Tuhan ?!

Apakah bidadari hanya akan menjadi angan-angan, atau dapatkan aku memilikinya.

Ijinkan aku menikahi bidadari Tuhan, bidadari yang pantas untukku, bidadari dalam dunia ini.

Tuhan, selama ini aku selalu berusaha mati-matian untuk menjaga diriku, untuk menjaga agar diri ini tidak tersentuh dengan sesuatu yang bernama PACARAN, maka karenanya ijinkan agar bidadariku kelak juga TIDAK PACARAN.

Tuhan, pantaskah aku mendapatkan bidadari ?!

Aku tidak mengerti Tuhan, bagaimana kelak aku akan menemukan bidadariku. Karena Engkau yang lebih mengetahui diriku daripada diriku sendiri. Aku yang selalu penakut, aku yang grogian, aku yang selalu menjauhi apa yang dinamakan wanita, aku yang selalu menunduk saat melewati mereka, aku yang ingin cepat berlalu bila berpapasan dengan mereka. Aku tidak tahu Tuhan, bagaimana kelak aku akan menemukan bidadariku.

Tuhan, ijinkan aku mempersunting seorang bidadari, ijinkan aku.

Terima Kasih Tuhan....

Thursday, March 23, 2006

PEMA Unsyiah Hacked

Banda Aceh, 17 Februari 2006


Tadi pagi, mgkn sekitar jam 1 pagi saya membuka laptop dan menghubungkannya dengan INTERNET lalu membuka Yahoo Messager.

Namun, tiba-tiba terdengar bunyi yang menandakan ada seseorang yang mencoba melakukan private chat dengan saya, dia adalah Irta Jumeri Andri.

"Ben, ko udah aku daftarin di PEMA, ko liat aja websitenya di http://www.pemaunsyiah.org/", kata Andri.

Dan kemudian saya pun membukannya dengan rasa penasaran, seperti apa situs PEMA ?!

Kesan pertama adalah MENARIK !!!

Menggunakan teknik Frame, tidak memiliki server script, benar-benar WEB yang menyebalkan.

Namun hari ini menjadi begitu bersejarah, hari dimana saya berhasil melakukan HACK sebuah situs tanpa mencari acak dengan menggunakan GOOGLE, tetapi langsung kepada WEB yang saya inginkan,

Lalu, dimanakan BUGs website PEMA tersebut ?!

Hahahaha....

Sehari setelah WEB tersebut berhasil saya taklukkan, ternyata andri buka mulut. Orang yang pertama yang dihubunginya adalah guru saya, yaitu K-159. Dan ternyata kesialan terjadi, guru ternyata berkenalan dengan admin tempat hosting PEMA mangkal dan so pasti website PEMA di suspend untuk waktu yang tidak ditentukan.

Takut jg sech ;)

Namun akhirnya dengan cara berdiplomatik, setelah melakukan negosiasi yang alot dengan admin BALIWAE, akhirnya website PEMA tercinta kembali mengudara. Dan si kacrut Irta Jumeri Andri ga perlu pucat karena gara-gara buka mulut PEMA harus runtuh ditangan admin tercinta.

Hasil diskusi kami membuat website PEMA kembali bersemi dengan pemulihan BUGs tentunya.

Namun saya pribadi masih penasaran, adakah pihak PEMA tahu bahwa WEB mereka ternyata pernah jatuh ke tangan saya ?!

Ahh...

Friday, March 17, 2006

Wanita Terindah

Bunga yang terindah laksana perhiasan
Perhiasan termahal adalah mereka yang tersimpan rapat untuk pemiliknya
Yang murahan selalu tersedia untuk disentuh.

Wahai wanita,
jaga dirimu untuk suamimu

Wahai wanita,
jaga martabatmu untuk anak-anakmu

Wanita terindah adalah yang tersuci,
namun sedikit dari mereka yang mengetahui


Terkadang ada rasa miris memikirkan nasip kaum hawa dewasa ini. Betapa kesucian telah bermetaforpase sedemikian hingga bahkan berevolusi menjadi sesuatu yang sulit untuk diterima.

Entah berapa wanita dewasa ini yang masih memegang teguh terhadap apa yang dinamakan kesucian. Tanyakan pada diri anda ?

Berbekal dari kemirisan tersebut, saya menerapkan HUKUM BLACKLIST CINTA.

Aku memang bukan yang tersuci, namun dari ketidak sucian ini aku masih merindukan sebuah kesucian.

Betapa konsep cinta telah banyak memakan korban karena banyak orang memaknai cinta setipis mereka memaknai hasrat nafsu dan birahi. Dan lihatlah, betapa banyak anak yang tak berdosa harus mati karena keberadaannya tak pernah diinginkan. Mereka harus meregang nyawa dengan cara yang sangat amat tidak pantas. Masihkah ini terus berlanjut ???

Terkadang mereka lupa bahwa wanita adalah makhluk yang paling terkasih. Makhluk yang begitu lembut, namun menjadi tanpa hati saat mereka membunuh darah daging mereka sendiri. Aku benar-benar tak sanggup memikirkan, dari mana datangnya kebencian yang sangat saat mereka membunuh janin yang tumbuh dari bagian diri mereka sendiri seolah janin itu adalah kanker yang harus dibasmi.

Mengapa aku memilih wanita yang belum pernah pacaran ?

Itu karena aku menganggap mereka bagaikan sungai gangga yang suci

Dari mana aku mampu menjamin yang tak pacaran adalah yang tersuci ?

Tidak pernah, aku tak pernah mampu menjamin apapun, namun menurut hematku adalah seperti itu.

Karena aku selalu merasa bahwa yang terindah adalah yang selalu tersimpan rapat untuk pemiliknya, mereka yang tak pernah tersentuh.


Wahai wanita,
jaga dirimu untuk suamimu


Wahai wanita,
jaga martabatmu untuk anak-anakmu


Wanita terindah adalah yang tersuci,
namun sedikit dari mereka yang mengetahui

Sunday, March 12, 2006

Kalkulus Rasa Bangsat

Penat... penat..... bener-bener penat plus letih plus cape...

Asli, dari jam 9 gw sama temen-temen dikasi soal ma Bapak Syuhada dosen kalkulus 3 kami. Kami mulai mengerjakan tugas itu berdasarkan nomor urut NIM terakhir dan kebetulan gw dapat nomer-nomer yang ada hubungannya dengan 0 karena NIM gw 0441210040.

Dari jam 9:30 kami mengerjakan tugas yang kalo diitung-itung ga sampe 10 soal. Dan bayangin aja dari jam 9:30 sampe jam 1 siang kami kerjain tuh tugas tetapi dasar otak pentium 1 gw cuma dapat mengerjakan maksimal 5 soal. Bener-bener kacrut !!!

Aneh kalii... di saat orang lain menikmati liburan semester mereka, kami anak-anak genap harus pergi ke kampus sehari 2x ditambah dengan PR di rumah yang harus diselesaikan. Bener-bener kacrut dah !!!

Tadi siang tanggal 11 maret 2006 habis mengerjakan tugas kalkulus itu aku langsung ke wnet andri, gila sesudah makan, shalat, aku langsung terbaring tidur. Yang mampu menyangingi letihnya saat-saat seperti adalah waktu praktikum metalurgi fisik.

Kemungkinan besar hingga hari selasa kami akan terus berkutat dengan kalkulus rasa bangsat ini. Cihh... yang paling aku benci dari kalkulus adalah bagian integral. Kalo masalah lain insya Allah ga ada masalah.

Bener-bener kacrut dahh !!!!

Malam minggu ini malah gw harus ngerjain tugas kalkulus sebagai 35 soal. Bayangin aja jika 1 soal harus dikerjakan selama 1 jam... berapa soal yang mampu dijawab dan dikumpulkan untuk hari senin nanti.

Kayanya jatah A yang kuharapkan tidak akan bisa tercapai nech, mungkin dapat E....

Ahh... kalkulus, aku cinta kamu tetapi kadang juga membencimu...

Bener-bener gw berada dalam keletihan yang sempurna... bener-bener babak belur gw dengan kalkulus...

KALKULUS RASA BAGSAT namun yang TERBANGSAT ADALAH YANG PALING MENYEHATKAN !!!!.

Ya Allah..... semoga diri-Mu memberkahi diriku dengan ilmu yang berguna dan bermanfaat....



Dan lihatlah saat aku menciptakan partikel yang hanya berada di dalam nalarmu ?
Dari padanya ku ciptakan tiap unsur dan senyawa...

Lalu dari rangkaiannya kamu hidup...
Sungguh sesuatu telah kami perhitungkan sebelumnya

Thursday, March 09, 2006

Hukum Blacklist CINTA

Entah kenapa, aku sendiri merasa aneh apa yang terjadi pada diri ini ya ???

Yang aku tahu aku jatuh cinta pada awal SMU dulu, tepatnya kelas 1 SMU dengan seorang gadis cantik WNI keturunan (sampe sekarang gw cinta banget ma dia lohh :'-( ). Awalnya sech aku cuma bilang kalo aku tuh suka sama cewe-cewe yang "bermata sipit" eh trus ada temen yang jodoh-jodohin aku ma dia (si cewe .red) dan awalnya aku ga ambil pusing, tapi setelah lama-lama-lama dan lama... akhirnya KOK AKU JATUH CINTA YACH ?!

Awalnya ada temen cewe yg WNI keturunan juga yang bilang kalo si cewe kirim salam ke aku. Bangga see bangga, tetapi yo apa aku udah gila... cewe secakep dia suka sama aku yang jelek, kucel, bodoh, urakan, dan sejuta kejelekan lainnya.

Dan akhirnya, buat ngelupain dia (si cewe .red) aku pura-pura acuh kalo berpapasan dengan dia. Padahal kalo ketemu... gilaaaa.... wajahku langsung panas boo !!! Belom pernah aku merasa seperti itu. Kan waktu itu aku masih culun banget githu loh.

Trus, apa hubungannya dengan HUKUM BLACKLIST CINTA ?!

Sabar... sabar dulu men !!! Gw masih mo cerita unek-unek gw ke elo-elo pada.

Tapi akhirnya aku sadar, aku memang kagak sangat pantas buat gadis seindah dan sebaik dia.

Waktu udah lulus SMU baru aku tau kalo dari dulu dia udah punya pacar. Entah bagaimana rasa hati saat mendengar apa yang ingin dipetik terampas oleh orang lain. Padahal dari kelas 1 sampe lulus SMU aku tuh benar-benar cinta banget sama dia, dan bahkan saat aku mengetik blog ini, cinta yang sama tidak pernah padam. Lalu lahirlah HUKUM BLACKLIST CINTA.

Lalu apa sech maksudnya HUKUM BLACKLIST CINTA itu ???

Gini, maksudnya adalah aku ne tidak akan menyukai orang-orang yang sudah berpacaran. Jadi kalo misalnya aku suka ( bukan cinta loh... just suka !!!) sama seseorang, maka aku akan terus menyukainya hingga yang aku suka itu berpacaran. Jadi kalo misalnya ada seseorang yang aku suka berpacaran, maka aku akan melakukan blacklist dirinya di dalam hati ini. Jadi intinya kalo ada orang yang aku suka udah pernah berpacaran maka aku ga bakal bisa menyukainya kembali.

Dan para teman pun keheranan...

Mang masih ada cewe cakep di dunia ini yang ga pacaran ben ???

Dan aku pun berargumen : Yang baik untuk yang baik dan yang buruk untuk yang buruk.

Trus kenapa musti ada sech HUKUM BLACKLIST CINTA ?!

Aku ga mau pacaran, itu intinya. Dan aku juga ga mau kalo istriku pernah pacaran.

Aku mau menjadi yang pertama untuk seseorang dan aku ingin dia adalah yang pertama untukku.